Pejabat Pentagon Dikabarkan Kunjungi Taiwan di Tengah Ketegangan Cina


Taipei: Seorang pejabat tinggi Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon), yaitu Wakil Asisten Menhan Michael Chase, telah tiba di Taiwan, menurut keterangan dua sumber yang mengetahui lawatan tersebut pada Jumat kemarin. Jika terkonfirmasi, maka kunjungan ini dipastikan semakin memperburuk ketegangan antara Beijing dan Washington.

Kemenhan Taiwan dan Pentagon menolak mengomentari perihal kunjungan Chase, yang pertama kali dilaporkan kantor berita Financial Times.

"Kami tidak memiliki komentar tentang operasi tertentu. Tetapi saya akan menyoroti bahwa dukungan kuat dan hubungan pertahanan kami dengan Taiwan tetap selaras dalam melawan ancaman saat ini yang ditimbulkan oleh Republik Rakyat Tiongkok," kata seorang juru bicara Pentagon, dikutip dari laman India Today, Sabtu, 18 Februari 2023.

Kedua sumber tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai perjalanan Chase.

Berbicara sebelumnya, Menhan Taiwan Chiu Kuo-cheng mengatakan bahwa dirinya "tidak terlalu yakin" mengenai laporan seputar perjalanan Chase.

Chiu, ketika ditanya apakah Chase akan datang, mengatakan bahwa "mereka yang bersahabat dengan kami tentu saja akan disambut dengan baik." Ia mengatakan itu kepada awak media di sela-sela sesi parlemen.

"Saya tidak akan menjelaskan detailnya. Saya tidak akan menjelaskan sampai saya mendapat pemberitahuan resmi," tegas Chiu.

Chase akan menjadi pejabat pertahanan AS paling senior yang mengunjungi Taiwan sejak 2019, jika memang kunjungan itu terkonfirmasi. Dalam dua hingga tiga tahun terakhir, lawatan pejabat AS ke Taiwan cenderung terbatas karena adanya pandemi Covid-19.

Tiongkok, yang memandang Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, telah berulang kali menuntut agar pejabat asing tidak mengunjungi pulau yang diperintah secara demokratis itu.

Belakangan ini, Tiongkok dan AS terlibat dalam pertikaian sengit atas isu objek diduga balon mata-mata. AS telah menembak jatuh satu objek tersebut di lepas pantai Carolina Selatan bulan ini. Tiongkok menegaskan bahwa balon itu hanya untuk memantau cuaca, bukan alat mata-mata.